Jumat, 17 Januari 2014

laporan karya wisata ke bali SMA N 1Balapulang



OBJEK WISATA PULAU BALI

Laporan
Disusun Guna Memenuhi Tugas Guru
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas XI Semester 1





Disusun Oleh:

Nama            : TITI LIDYAWANTI
Nis               :
Kelas            : XI IPS 3








SMA NEGERI 1 BALAPULANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

i
Halaman Pengesahan

Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balapulang, pada :

 Hari                 :
Tanggal            :


                                                                                          Balapulang,

            Pemibimbing I                                                             Pembimbing II



Drs. Ahmad Syekhudin, M.Pd                                         Moh. Ali Hoji S.Ag
NIP.                                                                                NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah





                                                   Drs. Achmad Anwar   
     NIP. 19540627 198303 1 008








ii
Motto
  1. Jadikanlah kegagalan itu sebagai cambuk untuk meraih kesuksesan.
  2. Tekun itu membosankan tetapi buahnya membahagiakan.
  3. Hiduplah seperti bunga di tepi jurang, indah dilihat namun sukar dipetik.
  4. Keuletan dan kesabaran yang disertai doa merupakan kunci sukses untuk meraih cita-cita.
  5. Orang yang kuat bukanlah orang yang mampu mengalahkan lawan-lawannya, namun orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya.
  6. Kesabaran  bukan berarti tidak berbuat namun menunggu saat yang tepat untuk bertindak dengan prinsip yang benar dan cara yang benar.
  7. Berbuat salah adalah sifat manusia namun, memaafkan itu terpuji dan mulia.
  8. Berharaplah untuk yang baik, dan bersiaplah untuk yang buruk.
  9. Menjadi tua itu pasti, namun menjadi dewasa itu pilihan.

















iii
Persembahan

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:
1.  Bapak Drs.Achmad Anwar selaku kepala SMA N  1 Balapulang
2.  Bapak Drs. Ahmad Syekhudin, M.Pd, dan Bapak Moh. Ali Hoji S.Ag selaku pembimbing I dan Pembimbing II
3.  Bapak/ Ibu guru SMA N 1 Balapulang
4.  Ayah, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang telah memberi motifasi
5.  Kakak kelas XII dan Adik kelas X
6.  Pembaca yang budiman
























iv
Kata Pengantar

Penulis beryukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Obyek Wisata Bali” ini tanap suatu kekurangan apapun.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis tidak akan mampu jika melakukannya sendiri. Sehingga dalam penyusunan karya tulis ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Drs.Achmad Anwar selaku kepala SMA N 1 Balapulang sekaligus penanggung jawab dalam pembuatan karya tulis ini.
2.      Bapak Drs. Ahmad Syekhudin, M.Pd, dan Bapak Moh. Ali Hoji S.Ag selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan kepada penulis baik materiil maupun imateriil.
3.      Bapak/ Ibu guru SMA  N 1 Balapulang yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
4.      Orang tua penulis yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ini.
5.      Semua pihak yang telah membantu tesusunnya karya tulis ini.

Tidak ada manusia yang sempurna, begitupun penulis. Penulis mungkin banyak ada kesalahan dalam penyusunan karya tuli ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar karya tulis ini bisa lebih baik.


                                                                        Balapulang,
                                                                                               


                                                                                                Penulis





v
Daftar Isi

                                                                                                            Halaman
Halaman Judul…………………………………………………………          i
Halaman Pengesahan..............................................................................          ii
Motto ………………………………………………………………….         iii
Persembahan……………………………………………………………        iv
Kata Pengantar………………………………………………………….        v
Daftar Isi………………………………………………………………..        vi

BAB I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………        1
B. Rumusan Masalah…………………………………………...         1
C. Pembatasan Masalah…………………………………………       1
D. Metode Penelitian……………………………………………        1
E. Sistematika Penulisan………………………………………..          2

BAB II   PEMBAHASAN
A. Tanah Lot……………………………………………………        3
B. Danau Bedugul……………………………………………...          4
C. Joger………………………………………………………....       5
D. Desa Adat Panglipuran………………………………………         6
E. Tanjung Benoa………………………………………………         7
F. Pantai Pandawa……………………………………………...         9
G. Museum Braja Sandhi……………………………………….         9

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………          11
B. Saran……………………………………………………….          11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….        12
LAMPIRAN – LAMPIRAN……………………………………………     13


vi
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Bali merupakan sebuah kawasan yang berada di Indonesia dan terkenal sampai macanegara. Banyak sekali panorama yang disajikan di pulau Bali, mulai dari keindahan pegunungan, alam, maupun kebudayaan dari Bali tersebut.
Di Bali sendiri agama hindu sangat kental dan masih dipertahankan. Untuk itu penulis melakukan penelitian atau observasi di pulau Bali untuk mengetahui tentang daya tarik pulau Bali, maupun obyek – obyek yang ada di tanah Bali.

B.   Rumusan Masalah
Agar rumusan masalah ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah yang penulis bahas, masalah yang penulis bahas yaitu seputar Objek Wisata diPulau Bali dan Sekitarnya saja.

C.   Pembatasan Masalah
            Karena banyaknya obyek dan keterbatasan waktu penulis untuk melakukan penelitian ini, maka penulis memberi batasan – batasan mengenai obyek yang diteliti penulis.
  1. Tanah Lot
  2. Bedugul
  3. Joger
  4. Desa Adat Panglipuran
  5. Tanjung Benoa
  6. Pantai Pandawa
  7. Museum Braja sandhi

D.   Metode Penelitian
              Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya:
1.      Observasi atau pengamatan
2.      Wawancara
3.   Kepustakaan
1
E.    Sistematika Penulisan
            Adapun format penulisan yang digunakan penulis untuk membuat karya tulis ini adalah  terdiri dari tiga BAB yang masing – masing terdapat sub BAB. Untuk bab I terdiri dari latar Belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan

            Untuk BAB II penulis buat 7 Sub Bab diantaranya: Tanah Lot, Bedugul,  Joger, Desa Adat Panglipuran, Tanjung Benoa, Pantai Pandawa dan Museum Braja sandhi Dan pada BAB III penulis pecah menjadi dua sub bab yaitu Kesimpulan serta kritik dan saran.





































2
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Tanah Lot
'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut.
3
Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

B.   Danau Bedugul
            Bedugul  adalah sebuah obyek wisata di Bali yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman, bisa menikmati keindahan danau Beratan dan Pura Ulun Danu, terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Jaraknya kurang lebih 70 km dari wilayah wisata Kuta/ Bandara Ngurah Rai. Bangunan yang terdapat di areal wisata Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi semua keadan fisiknya masih bersih dan tertata dengan rapi.
            Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan.

            Wisatawan bisa menikmati waktu santai dengan jalan kaki, menyewa perahu, banyak wisatawan nusantara berkunjung kesini pada waktu musim liburan. Ada Kebun Raya di Bedugul yang merupakan satu satunya di Bali, berbagai jenis buahan-buahan dan sayur mayur tumbuh dengan subur di daerah ini. Penduduk setempat menjual hasil kebunnya di pasar setempat dan juga di jual ke daerah lain di Bali. Disini juga disiapkan kapal boat atau sampan yang disewakan bagi pengunjug untuk lebih menikmati keindahan Danau Beratan. Di areal wisata terdapat kios-kios kecil untuk keperluan oleh-oleh bagi keluarga.

4
C.   Joger
            Salah satu souvenir yang tidak terlupakan saat berkunjung ke Bali adalah berkunjung ke Pabrik Kata-Kata Joger yang berada di daerah Kuta, Bali. Sebuah tempat penjualan souvenir seperti t-shirt dan aneka souvenir lainnya.
Kalau anda sudah pernah ke Bali, tapi belum pernah ke tempat yang terkenal ini. Berarti ada yang belum lengkap dengan jalan-jalan anda di Bali. Ya, Joger kini telah menjadi pilihan banyak wisatawan lokal yang sedang berlibur di pulau cantik ini.
Joger : pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.

Kenapa namanya Joger sih? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.
Ketika memasuki pintu masuk outlet Joger, setiap pengunjung disapa dengan ramah dan ditempel sebuah stiker di bajunya sebagai tanda masuk outlet. Namun sebelum masuk anda harus bersabar menunggu giliran masuk karena didalam outlet dipenuhi pembeli. Layaknya kaos Jangkrik85, Joger memberikan ciri khas tersendiri yaitu dengan desain kata-kata aneh dan unik. Selain itu sudah banyak jenis merchant yang ditawarkan. Namun perlu diingat bahwa Joger tidak dibuka cabang di tempat lain dan hanya di jual di Pabrik Kata-Kata Joger yang terletak di Kuta, Bali. Nah, selamat membeli oleh-oleh. Anda juga harus siap-siap kecewa karena stok terbatas dan beberapa ukuran terlalu besar buat tubuh anda.

5
D. Desa Adat Panglipuran
            Desa adat Penglipuran berlokasi pada kabupaten Bangli yang berjarak 45 km dari kota Denpasar, Desa adat yang juga menjadi objek wisata ini sangat mudah dilalui. Karena letaknya yang berada di Jalan Utama Kintamani – Bangli. Desa Penglipuran ini juga tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan begitu memasuki kawasan Desa. Pada areal Catus pata yang merupakan area batas memasuki Desa Adat Penglipuran, disana terdapat Balai Desa, fasilitas masyarakat dan ruang terbuka untuk pertamanan yang merupakan areal selamat datang. Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional, perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah berlaku turun temurun.
            Keunggulan dari desa adat penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah, Bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir. Selain bentuk depan yang sama, adanya juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa.
            Karena Desa Penglipuran terletak didataran yang agak tinggi, suasana terasa cukup sejuk. Selain suasana pertamanan yang asri tetapi juga sangat ramahnya penduduk desa terhadap tamu yang datang. Banyak wisatawan yang datang dapat menikmati suasana desa dan masuk kerumah mereka untuk melihat kerajinan – kerajinan yang penduduk desa buat. Sehingga untuk tinggal berlama lama disini sangatlah menyenangkan. Desa Adat Penglipuran ini termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, sehingga banyak sekali acara yang diadakan didesa ini seperti pemasangan dan penurunan odalan, Galungan dll. Memang Saat yang sangat tepat untuk datang kedesa ini adalah pada acara tersebut berlangsung, sehingga kita dapat melihat langsung keunikan dan kekhasan dari desa penglipuran ini. Walaupun anda tidak sempat datang pada saat acara tersebut
6
diatas, anda dapat menikmati suasana desa pada sore hari. Karena pada saat sore umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan aktifitas rutin mereka dipagi dan siang hari, merek keluar untuk berkumpul bersama sama penduduk desa yang lain dan para pria pada saat sore hari mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam tetapi tanpa pisau dikakinya. Sambil menunggu datangnya senja anda dapat menikmati Bubur Ayam diwarung Pak Made yang sangat bersih dan murah meriah dan berbaur bersama penduduk desa adat penglipuran merupakan pengalaman yang tidak akan saya lupakan.
E.   Tanjung Benoa
            Tanjung Benoa yang terletak di ujung timur "sepatu" pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
            Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, nampak berusaha menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal.
            Flying fish merupakan bentuk olahraga air yang baru pertamakali ini saya lihat. Terdiri dari sebuah perahu dari karet yang hanya berkapasitas dua orang dengan satu orang petugas yang duduk ditengah sebagai penyeimbang. Penumpang tidur terlentang diperahu yang kemudian ditarik dengan speedboat kecepatan tinggi. Akibatnya, perahu menjadi terangkat dan terbang diatas air pada ketinggian 10-15 meter. Selama berada diudara, petugas yang duduk ditengah akan berusaha menyeimbangkan perahu tersebut agar terhindar dari kemungkinan berputar atau terbaliknya perahu karena hembusan angin yang tentunya bisa berakibat fatal bagi pengguna. Mengingat terdapat tiga orang dalam perahu,
7
terkadang bisa terjadi kasus dimana perahu karet tersebut tidak bisa terbang, karena dibutuhkan selain kecepatan speedboat yang tinggi juga hembusan angin yang cukup kuat untuk bisa menerbangkannya. Seorang rekan yang kurang beruntung mengalami kejadian ini, akibatnya apa yang dialami tidak lain cuman sekedar punggung yang terhempas-hempas oleh permukaan air laut, tanpa mengalami sensasi "flying fish" yang seharusnya.
            Selain olahraga air, pengunjung juga bisa mengunjungi pulau penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalan dengan menggunakan perahu yang bisa disewa dilokasi. Pulau penyu merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir punah. Dilokasi ini pengunjung bisa melihat langsung dan bertanya-tanya seputar hal proses pengembang biakan penyu. Penyu-penyu yang ada dipisahkan diberbagai tempat berdasarkan ukuran tubuhnya. Ada yang masih berukuran jari hingga yang cukup besar dengan berat hingga puluhan kilo. Di pulau ini juga terdapat berbagai binatang lain seperti ular, kelelawar dan burung langka (???) yang dimungkinkan bagi pengunjung untuk memegang sekedar mengambil gambar/foto.
            Satu paket dengan perjalanan ke Pulau Penyu, pengunjung juga bisa melihat objek wisata bawah laut. Perahu yang digunakan, telah didesain sedemikian rupa sehingga pada bagian dasar tengah perahu telah dipasang kaca yang memungkinkan bagi pengunjung untuk melihat dasar laut yang dangkal tanpa perlu berbasah-ria. Dari dalam perahu pengunjung bisa melihat ikan-ikan khas air laut yang kaya akan warna di bagian tubuhnya. Agar ikan-ikan tersebut mau berkumpul pengemudi kapal menebarkan roti tawar kelaut sebagai pancingan. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu ikan tersebut untuk datang, sayangnya jenis ikan yang datang kurang bervariasai sehingga kurang menarik untuk dinikmati

8
            Secara keseluruhan, Tanjung Benoa layak untuk dikunjungi sebagai alternatif wisata air. Hal yang sedikit mengganggu adalah tidak adanya transportasi umum yang hilir mudik didaerah tersebut sehingga umumnya pengunjung yang datang menggunakan bus-bus pariwisata, kendaraan sewa maupun pribadi

F. Pantai Pandawa
            Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar dan dihiasi dengan patung Pandawa lima di bagian dinding tebing karst.[1] Patung Pandawa dari cerita Mahabarata tersebut mencakup Yudhistira / Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa.
            Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV.
G. Museum Bajra Sandi
            Museum Bajra Sandi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali yang terletak di areal lapangan Niti Mandala Denpasar, Jl. Raya Puputan. Museum ini dibangun dengan meniru mentuk bajra yang sering digunakan oleh pemangku/sulinggih. Museum ini dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 70 x 70 meter. Museum ini diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003.
            Museum ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang
9
agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
            Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Giri Mandara oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci Kehidupan.



















10
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian yang saya peroleh dari hasil pengumpulan data dilapangan dan telah tersusun, maka yang dapat saya simpulkan sebagai berikut :
1.   Pulau Bali merupakan keagungan Tuhan yang dilimpahkan bagi bangsa Indonesia.
2.   Bahwa Tanah Air kita Indonesia kaya akan objek wisata salah satunya adalah Pulau Bali
3.   Penduduk asli Pulau Bali merupakan penduduk yang masih sangat religius dengan segala adapt istiadatnya dan kebanyakan mereka beragama hindu.
4.   Peninggalan – peninggalan kuno yang bersifat Internasional dan memiliki arkelogis yang tinggi, membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia kaya raya akan seni dan budayanya.
5.   Dengan mengunjungi tempat – tempat bersejarah banyak menambah pengertahuan dan pengalaman yang bersifat khasanah bagi budaya bangsa kita.Obyek – obyek wisata Indonesia harus kita kelola , lestarikan dan kita jaga keselamatan untuk meningkatkan devisa Negara dan kesejahteraan penduduk Indonesia.
6.   Bali adalah salah satu Propinsi di Indonesia yang kaya akan objek wisata, baik wisata religi, wisata alam maupun wisata budaya.

B.     Saran
Dari hasil pengamatan dan pengalaman diatas penulis selama dalam menyusun karya tulis ini dari awal hingga akhir banyak yang menjadi perhatian penulis, baik mengenai kemudaha dan kesulitannya dalam penyusunan katya tulis ini maka dari itu penulis menyarankan :
1.      Agar bangunan – bangunan peninggalan nenek moyang yang mempunyai sejatah seperti pura candid an lainnya henadaknya kita jaga kelestariannya.
2.     Bagi petugas keamanan dan ketertiban dilokasi wisata lebih ditingkatkan agar pengunjung tidak merasa terganggu dan mendapatkan kenyamanan.
3.     Kita harus menaati peraturan yang sudah disepakati oleh pemandu wisata tersebut.



11
DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot(Diakses tanggal 1 januari 2014)
Id.wikipedia.org/wiki/Benoa(diakses tanggal 1 januari 2014)
Id.wikipedia.org/wiki/panglipuran(Diakses tanggal 1 Januari 2014)
Id.wikipedia.org/wiki/pantai_pandawa(diakses tanggal 1 Januari 2014)
www.tourdebali.com/17/bedugu (diakses tanggal 1 januari 2014)
http://arisudev.wordpress.com/2010/10/11/museum-bajra-sandi/


























12
LAMPIRAN





























13